Senin, 26 September 2011

Metode ilmiah - sebuah alat klasik

Praktek ilmu biasanya meliputi pengamatan tajam, analisis rasional, dan eksperimen. Pada abad keenam belas, Galileo dan filsuf Inggris, Francis Bacon adalah yang pertama untuk merumuskan sebuah metode tertentu untuk mendapat ilmu. Apa yang mereka diuraikan di masa yang akan datang dikenal sebagai metode ilmiah klasik. Metode ini pada dasarnya adalah sebagai berikut:

  1. Mengamati yang erat mengamati dunia fisik di sekitar Anda
  2. Pertanyaan mengenali pertanyaan atau masalah.
  3. Hipotesa membuat dugaan  - hipotesis - untuk menjawab pertanyaan.
  4. Memprediksi. Memprediksi akibat yang dapat diamati jika hipotesis tersebut benar. Konsekuensinya harus hilang jika hipotesis tidak benar.
  5. Melakukan percobaan. Melakukan percobaan untuk melihat apakah konsekuensi yang Anda diperkirakan hadir.
  6. Menarik kesimpulan. Merumuskan aturan umum sederhana yang mengatur hipotesis, prediksi efek, dan temuan eksperimental.

Walaupun metode ilmiah sangat kuat, ilmu yang baik yang sering dilakukan berbeda, dalam cara yang kurang sistematis. Namun, kemajuan ilmiah yang melibatkan trial and error, bereksperimen tanpa menebak, atau hanya berencana penemuan yang kebetulan. Lebih penting daripada metode tertentu, keberhasilan ilmu pengetahuan harus dilakukan dengan sikap umum para ilmuwan. Sikap ini adalah salah satu penyelidikan, eksperimen, dan kerendahan hati di hadapan fakta-fakta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar