Kimia memainkan bagian yang tidak terpecahkan dalam memecahkan misteri besar maupun kecil dalam membuktikan atau tidak membuktikan teori. Misalnya, seluruh manusia bertanya-tanya selama berabad-abad tentang asal usul bulan, hanya baru-baru ini kita telah mengumpulkan bukti-bukti kimia untuk mendukung sebuah teori yang diterima secara luas disebut Teori Tabrakan Besar (Giant Impact Theory). Teori ini menyatakan bahwa, pada awal sejarah Bumi, planet kita dibombardir puing-puing dari ruang angkasa terus menerus. Bebatuan yang menabrak bumi umumnya berkisar dari diameter biji-bijian pasir sampai lebih besar puluhan kilometer atau lebih. Salah satu tabrakan tertentu jauh lebih parah dari yang lain. Menurut Teori Tabrakan Besar, massa berbatu besar ukuran planet Mars bertabrakan dengan bumi sekitar 20 juta tahun setelah Bumi terbentuk. Bahan yang hancur keluar dari bumi dan pecahan dari penabrak itu sendiri membentuk awan berbentuk cincin sementara di sekitar Bumi. Partikel-partikel dalam awan kemudian dikumpulkan melalui saling tarik gravitasi untuk membentuk bentuk yang bulat, yang ditangkap oleh gravitasi bumi, dan terus mengorbit planet kita hingga hari ini ‒ Bulan.
Beberapa bukti yang paling meyakinkan untuk Teori Tabrakan Besar berasal dari analisis kimia batuan bulan yang dibawa ke Bumi oleh astronot Apollo. Batuan menunjukkan bahwa komposisi kimia Bulan tidak seperti Komposisi kimia rata-rata bumi secara keseluruhan (Bulan, misalnya, mengandung zat besi kurang dari Bumi). Namun, komposisi Bulan ini cukup mirip dengan mantel Bumi ‒ lapisan tebal bumi yang membentuk sebagian besar bagian terluar dari planet. Benturan ini antara mantel Bulan dan Bumi mendukung gagasan bahwa Bulan terbentuk dari tabrakan antara Bumi dan sebuah penabrak. Besi Bumi terkonsentrasi dalam intinya. Besi itu akan hancur ke ruang angkasa dan kemudian bergabung sebagai Bulan. Selanjutnya, kimia batuan bulan juga menunjukkan bahwa permukaan bulan pernah sangat panas. Sebagai contoh, Bulan kekurangan air dan bahan mudah menguap yang lainnya. Hal ini yang kita harapkan terjadi dari pemanasan yang luar biasa akibat gesekan yang akan terjadi dalam tabrakan besar.
Penelitian ilmiah adalah kegiatan yang bertujuan menemukan dan menafsirkan pengetahuan baru. Penelitian Dasar mengarah pada pemahaman yang lebih besar tentang bagaimana alam beroperasi. Banyak ilmuwan fokus pada penelitian dasar. Pondasi pengetahuan berdasarkan pada penelitian dasar sering mengarah ke aplikasi berguna. Penelitian Terapan berfokus pada pengembangan aplikasi ini. Penelitian Terapan dalam bidang kimia telah memberikan kita berbagai obat-obatan, makanan, air, tempat tinggal, dan begitu banyak barang-barang material yang telah menjadi ciri kehidupan modern.
Pada abad terakhir, kita unggul untuk menciptakan bahan sesuai dengan kebutuhan kita. Namun, kita tidak selalu unggul dalam merawat lingkungan. Produk Limbah yang dibuang ke sungai, dikubur di dalam tanah, atau dibuang ke udara tanpa memperhatikan kemungkinan konsekuensi jangka panjang. Banyak orang percaya bahwa Bumi begitu besar sehingga sumber dayanya hampir tak terbatas dan bahwa ia dapat menyerap limbah tanpa kerugian yang nyata. Orang meminimalkan keseriusan dampak dari limbah terhadap kesehatan manusia.
Sebagian besar negara sekarang mengakui ini sebagai sikap yang berbahaya. Akibatnya, instansi pemerintah, industri, dan warga yang bersangkutan terlibat dalam upaya-upaya luas untuk membersihkan situs limbah‒beracun. Seperti peraturan larangan internasional yang menghancurkan ozon kloroflurokarbon (CFC) telah diberlakukan untuk melindungi lingkungan. Anggota Dewan Kimia Amerika, yang sebagai kelompok memproduksi 90 persen bahan kimia yang diproduksi di Amerika Serikat, telah mengadopsi program yang disebut Responsible Care, di mana mereka telah berjanji untuk memproduksi tanpa menimbulkan kerusakan lingkungan. Program Responsible Care ‒ lambang yang ditunjukkan pada Gambar 11.3 ‒ didasarkan pada pemahaman bahwa teknologi modern dapat digunakan baik untuk membahayakan dan melindungi lingkungan. Dengan menggunakan kimia secara bijaksana, sebagian besar produk-produk limbah bisa diminimalisir, didaur ulang, atau direkayasa menjadi yang mampu dijual yang ramah lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar